
Pada program studi Ilmu Hukum, para mahasiswa mempelajari segala sesuatu tentang hukum baik praktek ataupun teorinya. Hukum mengatur bagaimana manusia bertindak dan bertingkah laku supaya tidak merugikan orang lain. Belajar tentang hukum memang lebih banyak mendalami konsep dan teori, juga beberapa kasus hukum yang terjadi. Tetapi, pada akhir masa kuliah biasanya para mahasiswa jurusan Ilmu Hukum mendapatkan kesempatan untuk praktek di berbagai firma hukum, kejaksaan, atau pengadilan, sehingga teori yang telah dipelajari selama ini bisa dipahami relevansinya.




Pada program studi Sistem Informasi (SI) akan dipelajari tentang bagaimana mendesain sistem yang tepat berdasarkan tujuan organisasi atau perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis. Program studi Sistem Informasi mempelajari ilmu IT sebagai penjembatan dalam dunia bisnis. Sederhananya, mahasiswa SI dididik untuk memahami dan memenuhi keinginan dan kebutuhan klien atau user akan sistem IT untuk kepentingan bisnis atau organisasi. Mahasiswa di jurusan ini diarahkan agar dapat mengembangkan, memanfaatkan, dan mengelola software dan hardware yang ada dalam dunia bisnis maupun perseorangan. Pada prodi ini mahasiswa nggak cuma dibekali dengan ilmu pemrograman tapi juga manajemen dan bisnis.


Mengapa Pilih Universitas Kartamulia
- Universitas Kartamulia merupakan satu-satu Universitas Swasta yang ada di Purwakarta
- Berada diwilayah budaya geografis strategis PURWASUKA yang meliputi Purwakarta, Subang, dan Karawang
- Dosen Universitas adalah tenaga pengajar yang berdedikasi tinggi pada dunia pendidikan yang berpengalaman tidak saja secara teori akan tetapi juga secara praktek.

Profile Universitas Kartamulia
Rencana Pembangunan Universitas Kartamulia
Lokasi Universitas Kartamulia
Tentang Kami
Bagaimana wujud Universitas Kartamulia ini tentu tak terlepas dari siapa sosok di belakangnya. Dialah H Rusli Bintang. Pengusaha berdarah Aceh yang sudah hampir setengah abad mengelola perguruan tinggi. Universitas Kartamulia adalah perguruan tinggi kelima yang didirikannya. Berawal dari Universitas Abulyatama yang didirikan pada 1983 di Lampoh Keudee, Kuta Baro, Aceh Besar. Ketika pertama dibuka, universitas ini disambut antusias oleh masyarakat Aceh. Bahkan di awal pendiriannya saja sebanyak 680 mahasiswa mendaftar di masa itu. Bahkan, Universitas Abulyatama adalah perguruan tinggi swasta pertama dan tertua di Aceh. Itulah sebabnya, prosesi wisuda pertama kali di kampus anak yatim ini dihadiri Menteri Olahraga Ir. Akbar Tandjung, 22 Mei 1990. Kemudian, wisuda kedua, 5 Juni 1991, datang Siti Hardianti Rukmana (Mbak Tutut), putri sulung Presiden RI Soeharto dan Gubernur Aceh Prof. Dr. Ibrahim Hasan.
Secara akademik, Universitas Abulyatama yang telah terakreditasi B ini juga sudah berkembang baik. Dari semula cuma ada Fakultas Keguruan dan Pendidikan, Teknik, Ekonomi, dan Pertanian, sudah bertambah beberapa fakultas lagi, di antaranya Fakultas Hukum, Perikanan, Kesehatan Masyarakat, dan Kedokteran. Di Aceh untuk universitas swasta hanya Universitas Abulyatama yang memiliki Fakultas Kedokteran. Kegiatan akademik itu didukung dengan berbagai fasilitas, seperti laboratorium, perpustakaan, sarana olahraga, asrama, kantin. Semuanya berada di atas areal yang sudah bertambah dari 10 hektare, kini sudah menjadi 50 hektare.
Selanjutnya, Rusli Bintang mendirikan Universitas Malahayati di Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada 1993. Di Bandar Lampung, mula-mula Rusli menyewa empat pintu ruko (rumah toko) tiga lantai di Jalan Kartini, Bandar Lampung, untuk dijadikannya tempat mahasiswa menimba ilmu di kampusnya. Kala itu baru ada empat fakultas, yaitu Kedokteran, Ekonomi, Teknik, dan Akademi Perawat.
Tak ingin mahasiswanya berjejal-jejal di dalam ruko, pada 1996, Universitas Malahayati berpindah lokasi ke Jalan Pramuka, Nomor 27, Bandar Lampung. Lokasi ini pun semula berwujud hutan belantara. Sebuah tempat yang sunyi di pinggiran kota sehingga kerap terjadi tindak kriminal yang sering disebut begal di Lampung. Kehadiran Universitas Malahayati di sini mengubah banyak hal. Selain menjadi tempat keramaian, perekonomian masyarakat di sekitar kampus pun tumbuh. Perkembangan di dalam kompleks kampus pun terus meningkat.
Saat ini, Universitas Malahayati yang telah terakreditasi B ini memiliki beberapa fakultas dan prodi yang semuanya aktif. Di kampus seluas 100 hektar yang terletak di kawasan Kemiling, Bandar Lampung, inilah ribuan mahasiswa setiap hari menimba ilmu. Adapun fakultas dan program studi di Universitas Malahayati adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Program Pascasarjana Magister Kesehatan Masyarakat, dan Akademi Farmasi & Analisis Makanan.
Adapun di Batam, Rusli Bintang mendirikan Universitas Batam yang pendiriannya melalui badan hukum Yayasan Griya Husada pada 4 Mei 2000. Kampus ini berada di puncak bukit yang jauh dari keramaian. Rusli sampai membangun jalan sendiri untuk akses menuju kampus yang diberi nama Jalan Abulyatama. Memiliki 4 fakultas, yaitu Kedokteran, Ekonomi, Hukum, dan Teknik, Universitas Batam juga dilengkapi dengan empat program studi strata dua, yaitu Ilmu Hukum, Manajemen, Akuntansi, dan Kenotariatan. Sarana penunjang akademik sudah dibangun dengan lengkap, berupa gedung perkuliahan, laboratorium, perpustakaan, dan sarana lainnya.
Kemudian di Jakarta, Rusli membangun Institut Kesehatan Indonesia (IKI) dengan badan hukum Yayasan Nusa Bhakti Husada pada 12 Agustus 2014. Ia membeli sebuah mal yang disulap menjadi kampus berlantai empat di Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. IKI membuka program studi, yaitu Psikologi, Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Administrasi Rumah Sakit, Kesehatan Lingkungan,Gizi, Analis Kesehatan, dan Kedokteran.
Lalu yang kampusnya yang kelima adalah Universitas Kartamulia. Pengelolaan kampus ini dipercayakan kepada Marzuki Bintang yang tak lain adik kandung Rusli Bintang. Marzuki Bintang selama ini memang selalu mendampingi Rusli Bintang dalam menjalankan manajemen kampus-kampus yang didirikannya.